Ya..!! Wash Up saya mempunya 1 cepen tapi tentang galau.
Silahkan Baca.
Nampaknya kamu sudah ada yang punya. Dan haruskah aku sakit mendengar
itu? Aku berkata begitu karena aku melihat tingkahmu sudah berbeda, sms
yang aku terima darimu pun sudah agak cuek. Dan kamu juga sangat lama
sekali membalas sms dariku. Lalu apakah aku harus sakit dengan rasa ini?
Haruskah aku sakit melihat kau bahagia dengan orang lain. Memang itu
hakmu dan itu adalah pribadi dan kemauanmu. Tapi kenapa kamu tidak
pernah tahu dengan perasaanku selama ini? Perasaan yang aku pendam
sangat lama ini harus bertepuk sebelah tangan. Oh Tuhan! Aku sangat
sakit. Aku tak pernah tahu dengan perasaanmu kepadaku, apakah kamu juga
mempunyai perasaan yang sama kepadaku. Tapi jika iya kalau kamu
mempunyai perasaan yang sama ke padaku, kenapa kamu tidak
mengungkapkannya kepadaku? Kenapa kamu tidak pernah bilang kalau kamu
juga suka ke padaku. Jika kamu memang benar mempunyai perasaan yang sama
sepertiku.
Jika biasanya dalam percakapan kita melalui sms, kamu selalu
memanggil separuh bagian dari namaku. Seperti “Iya Put. Aku tahu itu.”
Tapi mengapa sekarang kamu tidak pernah memanggil separuh dari namaku?
Aku tidak berharap kamu memanggil namaku dengan pasif. Tapi aku hanya
berharap kamu memanggil separuh dari namaku. Dan sekarang kamu tidak
pernah melakukan itu lagi untukku. Aku tidak tahan dengan perasaan ini.
Aku bukanlah setegar Rose, saat Jack Dawsen telah pergi. Ia mampu
berdiri tegar secepatnya.
Aku tidak setegar itu. Saat orang yang ku cintai pergi
meninggalkanku, yang tersisa hanyalah keterpurukan dalam kesedihan dan
kesepian. Kamu telah bahagia dengan orang lain di sana. Aku di sini
hanya menonton kebahagiaan itu dengan senyuman palsuku. Di luar aku
happy saja saat bersama teman dan bertemu dengan dia. Tapi setelah
pulang sekolah dan aku sendiri di dalam kamar, kalian tidak tahu kan apa
yang terjadi kepadaku saat itu, saat di mana aku sendiri di dalam
kamar. Yang menjadi saksi bisu saat aku berada di dalam kamar hanyalah
layar handphoneku. Karena aku menangis di depan layar handphoneku, saat
aku melihat relationship-mu bersama Anggi, teman Sekolah Dasarku dulu.
Aku melihat kronologi facebookmu penuh dengan ucapan selamat semoga
langgeng yah. Itu ucapan dari teman satu kelasmu dan satu kelas Anggi
juga. Air mata ini sudah aku tahan dengan semampuku. Tapi masih saja
menetes dengan deras. Sangat deras, dada ini seakan terasa sangat sesak,
napas ini seperti berhenti sejenak. Dan pengelihatan ini tidak seperti
biasanya sangat buram yang aku lihat. Apa karena aku terlalu menangis
sangat deras? Mungkin saja. Apa arti kedekatan kita selama ini? Apakah
ini sebuah permainan yang sudah kamu atur strategi dan kamu membuat
konsep itu semua? Ataukah hanya aku saja yang menganggap kedekatan kita
ini sangat spesial? Bagiku ini kedekatan yang sangat spesial.
Meskipun belum sempat menjadi Kita. Tapi sudah membuat cerita.
Mungkin iya aku menganggap kedekatan selama ini lebih dari teman. Dan
kamu cuma menganggap kedekatan ini sebagai teman? Dan apa arti dari
perhatian yang kau berikan selama ini untukku? Apakah ini sebuah bagian
dari permainan kamu. Aku sangat sakit jika jadinya seperti ini, jika aku
tahu ending dari perkenalan dan kedekatan kita selama ini, lalu
endingnya begini. Membuatku sakit dan sedih aku akan berhenti berharap
kepadamu. Dan aku akan menjahuimu, tapi kenapa kamu dulu membuatku
nyaman? Membuatku ingin selalu ada dekatmu. Membuatku menjadi gila saat
membaca sms yang berisi rayuan gombalmu, dan membuatku galau jika kamu
tidak smsku. Aku benci! Aku benci!!! Bahkan sangat benci dengan apa yang
terjadi kepadaku selama kedekatan kita dulu.
Apakah kamu hanya Pemberi Harapan Palsu untukku? Aku sakit! Kamu
tidak tahu apa yang aku rasakan saat aku melihatmu bahagia dengan yang
lain. Bukan denganku. Aku benci kamu! Jika aku tahu kamu hanya Pemberi
harapan palsu untukku, mungkin waktu itu aku akan mencaci makimu karena
telah mempermainkan perasaanku. Saat ini aku mau mencaci makimu,
memarahimu, dan bertanya apa maksud kedekatan kita selama ini. Mungkin
sudah terlambat dan mungkin aku dibilang perempuan gila. Dan perempuan
tidak tahu diri sudah mengganggu hubungan orang lain. Dengan cara
begini. Tapi bagaimana dengan perasaanku? Perasaan cinta dan sayangku
kepadamu? Apakah semua ini percuma saja? Apakah semua ini akan aku
buang.
Aku sudah bodoh bahkan sangat bodoh karena telah memberikan waktu
yang banyak untuk orang yang tidak peduli dan pergi dariku. Aku bodoh
sangat bodoh! Sekarang hanya air matalah yang menjadi teman sejatiku.
Aku ingin bercerita kepada teman, tapi mereka sibuk dengan dunianya.
Jika mereka perlu denganku saja baru datang padaku. Jika mereka sudah
mendapatkan apa yang mereka ingin mereka pasti akan pergi. Aku lelah
dengan kehidupan yang aku jalani selama ini. Aku cape Tuhan! Wajibkah
aku mengadu kepadamu? Tuhan aku punya satu permintaan buatlah orang yang
sudah membuatku terluka, bahagia dengan orang lain. Karena aku tidak
tega melihat orang yang sudah menyakitiku menangis disakiti orang lain.
Berilah ia kebahagiaan yang semestinya ia dapatkan Tuhan.
Thanks Yang Sudah Baca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar